KanalRakyat – Baru-baru ini generasi muda banyak yang mengalami kerugian akibat penggunaan pay later. Paylater atau sistem belanja bayar nanti ini marak digunakan oleh masyarakat, khususnya generasi muda yang belum menikah.
Akibat gaya hidup yang konsumtif, akhirnya banyak yang terjerumus ke dalam hutang pay later. Tentu amat sangat disayangkan bukan?
Seiring dengan fenomena ini, salah seorang dosen UMM bernama Ratna Shafira Arifiani mengungkapkan keinginan untuk dapat mewujudkan keuangan yang stabil dengan melakukan manajemen keuangan yang baik sebelum menikah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut pandangannya, sebelum seseorang memutuskan untuk menikah maka harus membahas terlebih dahulu tentang pandangan dan prioritas keuangan secara menyeluruh.
Apa saja yang perlu dibahas? Hal-hal yang perlu dibahas antara lain mencakup strategi pengelolaan keuangan, pengalokasian dana, dan pengeluaran. Hal ini rupanya bertujuan untuk meminimalisir perilaku konsumtif yang dapat merugikan keuangan keluarga di masa yang akan datang.
Dikutip dari laman UMM, beliau mengungkapkan bahwa masing-masing pasangan tentu memiliki pemahaman yang berbeda. Kunci utamanya yaitu keterbukaan perihal keuangan kepada pasangan. Hal ini tentu bukan hanya persoalan gaji saja, akan tetapi juga alokasi dana hingga tabungan yang ada.
Penting juga untuk mengatur anggaran bulanan yang rapi dan terstruktur. Tentu, pada tahap ini diperlukan diskusi lebih lanjut dengan pasangan terkait pengeluaran prioritas dan apa yang harus dibatasi.
Misalnya saja, pengeluaran pokok seperti listrik, air, dan dana sosial yang wajib dibayarkan setiap bulannya. Ratya juga mengingatkan pentingnya mempersiapkan dana darurat untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan yang mendesak.
Pentingnya menyisihkan gaji bulanan sebagai dana darurat sangat diperlukan. Anda bisa menyisihkannya secara tunai atau dipisahkan ke rekening khusus. Hal ini bisa menjadi cara untuk membangun ketahanan keuangan keluarga Anda.
Selain menyisihkan uang sebagai dana darurat, Anda juga bisa melakukan investasi emas. Investasi emas sendiri cenderung stabil dan minim resiko. Namun kembali lagi Anda harus menyesuaikan dengan keuangan Anda dan pasangan.
Adanya reksadana juga bisa jadi salah satu pilihan bagi Anda dan pasangan untuk merencanakan keuangan. Banyaknya aplikasi reksadana bisa mempermudah Anda untuk menentukan pilihan investasi yang pas.
Di akhir pembahasannya, sangat penting memulai financial planning sejak sebelum menikah. Semua bukan hanya karena investasi keuangan saja, tetapi sebagai investasi panjang dalam hubungan.