KanalRakyat – Di setiap tahunnya mendekati pemilu harga beras akan melonjak dan mulai mengalami kelangkaan. Begitu pula yang terjadi di tahun 2024 ini.
Semakin mendekati pemilu 2024 beras mengalami kenaikan harga yang lumayan. Tak hanya itu, bahkan kelangkaan beras premium menjadi permasalahan baru yang harus segera ditemukan solusinya.
Lantas, seperti apa upaya Bulog untuk mengantisipasi hal tersebut?
Topan Ruspayandi selaku pihak General Manager Unit Bisnis Bulog Sentra Niaga mengungkapkan beberapa upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kelangkaan beras premium dan harga beras yang semakin meroket.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirinya mengaku bahwa dalam melakukan pengelolaan pangan dalam negeri tidak hanya bisa dilakukan berdasarkan penugasan dari pemerintah saja. Akan tetapi, pihaknya juga turut mendorong anak-anak milik BUMN agar dapat meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Mengutip dalam forum diskusi bertajuk “Arah Kebijakan Pangan Indonesia Pasca Pemilu 2024” Topan mengungkapkan strategi pendekatan bisnis yang dilakukan dengan mendorong pihak BUMN atau pihak swasta supaya melakukan food agriculture atau enabling environment.
Dengan kata lain bagaimana caranya melihat petani sebagai sesuatu yang menarik dengan mensejahterakan kehidupan para petani.
Di sisi lain, demi menstabilkan harga beras premium maka pihaknya sudah mendistribusikan beras premium sebanyak 300 ribu ton. Sayangnya, hanya sekitar 1% saja yang terpenuhi dari keseluruhan market yang ada.
Selain itu, pihaknya juga membangun 10 pusat penggilingan padi, 7 pusat pengolahan beras, serta logistiknya. Secara lebih lanjut, pihaknya juga mengungkapkan bahwa pemerintah mengizinkan sekitar 200 ribu ton beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk dikelola langsung oleh Bulog.
Seperti masyarakat ketahui bahwa sekitar seminggu terakhir ini, beras premium sudah langka di supermarket-supermarket terdekat. Dengan terpaksa jika pun ada stok maka pihak supermarket harus membatasi pembelian beras premium untuk masing-masing konsumen yaitu maksimum dua kemasan beras 5 kilogram.
Bahkan harga beras yang ada juga sudah mengalami kenaikan, salah satunya adalah di Papua Tengah yang mengalami lonjakan harga tertinggi yaitu Rp 23.390 untuk satu kilogram beras. Sedangkan, harga beras terendah adalah di Gorontalo yaitu Rp 14.520.
Diharapkan, dengan begitu masalah kelangkaan beras premium dan lonjakan harga beras dapat diatasi secara menyeluruh. Meski demikian, masyarakat diharapkan dapat bersabar karena program ini baru saja terlaksana.