Gawat! Sikat Gigi Lakukan Serangan Siber Besar-Besaran di Swiss

- Redaksi

Friday, 9 February 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KanalRakyat – Jika pada umumnya sikat gigi digunakan oleh seluruh manusia untuk membersihkan gigi. Namun, bagaimana jika justru sikat gigi ini menjadi benda paling berbahaya yang ditakuti oleh perusahaan-perusahaan besar?

Yakin Anda masih mau untuk menggunakan sikat gigi ini sehari-hari? Atau akankah Anda kembali beralih menggunakan sikat gigi konvensional dan bukan lagi sikat gigi pintar? 

Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan berita tentang sikat gigi pintar yang melakukan serangan siber ke sejumlah perusahaan di Swiss. Seperti apa serangan yang dilakukannya?

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Siapa sangka, jika benda mungil ini rupanya bisa menjadi benda yang ditakuti. Baru-baru ini pihak perusahaan Swiss melaporkan serangan siber yang dialaminya. Serangan yang terjadi ini, bahkan dinilai bukanlah hal yang sepele karena merugikan banyak pihak.

Baca Juga :  6 Rekomendasi Buku Trading Forex untuk Pemula: Memahami Dasar hingga Strategi Lanjutan

Berkat ulah sikat gigi pintar yang terhubung ke internet dan dihubungkan juga ke botnet ini. Akhirnya, serangan penolakan layanan terdistribusi atau DDoS ini terjadi. Akibatnya, situs web dan server terbebani dengan lalu lintas web dalam jumlah yang sangat besar.

Berdasarkan laporan dari Aargauer Zeitung, serangan itu menyebabkan situs web dari perusahaan Swiss ini menjadi offline. Hal ini mengutip juga informasi dari perusahaan keamanan siber Fortinet.

Serangan tersebut membuat  perusahaan bisnis yang diserang kehilangan bisnis seharga jutaan euro ketika situsnya mendadak offline. Tentu, hal ini begitu merugikan sejumlah pihak perusahaan yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga :  Dampak Pemilu 2024 Terhadap Bisnis yang Wajib Kamu Tahu

Meski popularitas dari perangkat pintar ini terus melonjak, namun akan berbahaya jika tidak diterapkan perlindungan yang memadai. Pihak Fortinet sendiri mengungkapkan bahaya dari perangkat pintar, seperti kamera web, monitor bayi, bel pintu, hingga sejumlah perangkat rumah tangga. 

Berdasarkan laporan terbaru dari perusahaan kinerja jaringan Netscout menyatakan bahwa perrumbuhan jaringan botnet berbahaya ini belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, tidak disangka jika pertumbuhannya meningkat menjadi dua kali lipat sejak bulan Januari.

Hal ini memperlihatkan bahwa adanya persenjataan baru dari cloud terhadap internet secara global. Ditegaskan kembali bahwa gelombang baru kejahatan maya sedang marak terjadi sehingga diharapkan semua pihak meningkatkan kewaspadaan. 

Berita Terkait

Tantangan dan Solusi dalam Cold Chain Logistics di Indonesia
Halal Personal Advisor: Platform AI untuk Kelola Produk Halal
Pentingnya Menggunakan Jasa Kontraktor Bangun Rumah yang Jujur
Jenis Hand Pallet dan Cara Menentukan Pilihan Terbaik Sesuai Kebutuhan Bisnis
Mengenal Digital Printing Kain, Cara Modern Membuat Motif Tekstil Unik
Cara Pilih Hunian Bebas Banjir: Kunci Hidup Aman, Nyaman, dan Tenang untuk Keluarga
7 Kriteria Tempat Les GMAT Berkualitas di Jakarta
Wartanesia.com: Solusi Terbaik untuk Backlink Berkualitas dengan Trafik Tinggi
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Monday, 18 August 2025 - 13:00 WIB

Tantangan dan Solusi dalam Cold Chain Logistics di Indonesia

Thursday, 31 July 2025 - 14:16 WIB

Halal Personal Advisor: Platform AI untuk Kelola Produk Halal

Tuesday, 29 July 2025 - 12:05 WIB

Pentingnya Menggunakan Jasa Kontraktor Bangun Rumah yang Jujur

Friday, 11 July 2025 - 10:52 WIB

Jenis Hand Pallet dan Cara Menentukan Pilihan Terbaik Sesuai Kebutuhan Bisnis

Wednesday, 9 July 2025 - 08:19 WIB

Mengenal Digital Printing Kain, Cara Modern Membuat Motif Tekstil Unik

Berita Terbaru

Bisnis

Tantangan dan Solusi dalam Cold Chain Logistics di Indonesia

Monday, 18 Aug 2025 - 13:00 WIB

Bisnis

Halal Personal Advisor: Platform AI untuk Kelola Produk Halal

Thursday, 31 Jul 2025 - 14:16 WIB