Siap-Siap Tahun 2024, Warga RI Alami Kemiskinan Ekstrim

- Redaksi

Friday, 9 February 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KanalRakyat – Angka pengangguran di Indonesia makin tinggi juga semakin menipis pula peluang mencari uang di tahun 2024.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memaparkan bahwa dalam satu hari dihitung dari basis Purchasing Power Parity ( PPP ), dalam satu hari warga Amerika setidaknya habiskan 2.15USD per hari untuk satu individu

“Kalau menggunakan angka SDGs (Sustainable Development Goals) di angka US$ 2,15 PPP dan kalau ini kita gunakan maka kemiskinan ekstrim naik ke 6,7 juta sehingga setiap tahun mulai tahun ini kita harus turunkan kemiskinan 3,35 juta,” ujarnya, Jumat ( 9/2/2024 ).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ini artinya di Indonesia baru menghabiskan 1.9USD per hari dimana satu keluarga angka ini sangat kurang.

Baca Juga :  Wartanesia.com: Solusi Terbaik untuk Backlink Berkualitas dengan Trafik Tinggi

Dilansir dari kanal YouTube yang sama @CNBCCOM, ada 16 dari 32 provinsi termiskin. Itu termasuk provinsi paling besar yakni Provinsi Papua yakni ada sekitar 26.03 persen sejak Maret 2023.

provinsi termiskin indonesia

Di Tahun 2024 diprediksi kemiskinan akan melonjak sebanyak 6.7 juta penduduk Indonesia terlebih Tingkat Pengangguran sebesar 5,0-5,7 persen, nilai Rasio Gini 0,374-0,377, dan Indeks Pembangunan Manusia 73,99-74,02. Angkanya berkurang sebanyak 0.75%.

Yusuf Wibisono menilai bahwa data miskin di RI hanya dimanfaatkan.

“Data kemiskinan yang dipublikasikan pemerintah secara luas hanya bertujuan untuk evaluasi pembangunan,” katanya dilansir dari kanal yang sama, ( 8/6/2023).

Yang artinya sejak September 2022 sebanyak 26.8 juta penduduk miskin ekstrim di Indonesia kian bertambah di tahun 2024 ini.

Baca Juga :  Dampak Pemilu 2024 Terhadap Bisnis yang Wajib Kamu Tahu

Karena pada dasarnya seharusnya target pertumbuhan ekonomi pada ditentukan berdasarkan beberapa faktor, diantaranya kenaikan suku bunga, dinamika kondisi geopolitik, dan menurunnya kontribusi ekspor.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga membantah bahwa kemiskinan ekstrim Indonesia disebabkan oleh faktor dalam negeri padahal nyatanya itu tumbuh.

“Indonesia tumbuh 4,17 persen atau 5,11 persen sepanjang semester satu pada 2023, lebih baik dibanding Vietnam, Amerika Serikat, dan Korea Selatan,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (9/2/2024).

Oleh karena itu untuk mengurangi beban pengeluaran, pemberdayaan sosial dan ekonomi dengan memberikan jaminan peningkatan pendapatan, serta memperluas akses pelayanan dasar.

Berita Terkait

Populer dan Terjamin Bersih! Temukan Jasa Cuci Sofa Jakarta Utara Paling Andal
Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Sadar Mengundang Nyamuk ke Rumah
Tantangan dan Solusi dalam Cold Chain Logistics di Indonesia
Halal Personal Advisor: Platform AI untuk Kelola Produk Halal
Pentingnya Menggunakan Jasa Kontraktor Bangun Rumah yang Jujur
Jenis Hand Pallet dan Cara Menentukan Pilihan Terbaik Sesuai Kebutuhan Bisnis
Mengenal Digital Printing Kain, Cara Modern Membuat Motif Tekstil Unik
Cara Pilih Hunian Bebas Banjir: Kunci Hidup Aman, Nyaman, dan Tenang untuk Keluarga
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Wednesday, 5 November 2025 - 14:24 WIB

Populer dan Terjamin Bersih! Temukan Jasa Cuci Sofa Jakarta Utara Paling Andal

Tuesday, 28 October 2025 - 19:45 WIB

Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Sadar Mengundang Nyamuk ke Rumah

Monday, 18 August 2025 - 13:00 WIB

Tantangan dan Solusi dalam Cold Chain Logistics di Indonesia

Thursday, 31 July 2025 - 14:16 WIB

Halal Personal Advisor: Platform AI untuk Kelola Produk Halal

Tuesday, 29 July 2025 - 12:05 WIB

Pentingnya Menggunakan Jasa Kontraktor Bangun Rumah yang Jujur

Berita Terbaru

Bisnis

Tantangan dan Solusi dalam Cold Chain Logistics di Indonesia

Monday, 18 Aug 2025 - 13:00 WIB

Bisnis

Halal Personal Advisor: Platform AI untuk Kelola Produk Halal

Thursday, 31 Jul 2025 - 14:16 WIB