KanalRakyat – Angka pengangguran di Indonesia makin tinggi juga semakin menipis pula peluang mencari uang di tahun 2024.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memaparkan bahwa dalam satu hari dihitung dari basis Purchasing Power Parity ( PPP ), dalam satu hari warga Amerika setidaknya habiskan 2.15USD per hari untuk satu individu
“Kalau menggunakan angka SDGs (Sustainable Development Goals) di angka US$ 2,15 PPP dan kalau ini kita gunakan maka kemiskinan ekstrim naik ke 6,7 juta sehingga setiap tahun mulai tahun ini kita harus turunkan kemiskinan 3,35 juta,” ujarnya, Jumat ( 9/2/2024 ).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ini artinya di Indonesia baru menghabiskan 1.9USD per hari dimana satu keluarga angka ini sangat kurang.
Dilansir dari kanal YouTube yang sama @CNBCCOM, ada 16 dari 32 provinsi termiskin. Itu termasuk provinsi paling besar yakni Provinsi Papua yakni ada sekitar 26.03 persen sejak Maret 2023.
Di Tahun 2024 diprediksi kemiskinan akan melonjak sebanyak 6.7 juta penduduk Indonesia terlebih Tingkat Pengangguran sebesar 5,0-5,7 persen, nilai Rasio Gini 0,374-0,377, dan Indeks Pembangunan Manusia 73,99-74,02. Angkanya berkurang sebanyak 0.75%.
Yusuf Wibisono menilai bahwa data miskin di RI hanya dimanfaatkan.
“Data kemiskinan yang dipublikasikan pemerintah secara luas hanya bertujuan untuk evaluasi pembangunan,” katanya dilansir dari kanal yang sama, ( 8/6/2023).
Yang artinya sejak September 2022 sebanyak 26.8 juta penduduk miskin ekstrim di Indonesia kian bertambah di tahun 2024 ini.
Karena pada dasarnya seharusnya target pertumbuhan ekonomi pada ditentukan berdasarkan beberapa faktor, diantaranya kenaikan suku bunga, dinamika kondisi geopolitik, dan menurunnya kontribusi ekspor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga membantah bahwa kemiskinan ekstrim Indonesia disebabkan oleh faktor dalam negeri padahal nyatanya itu tumbuh.
“Indonesia tumbuh 4,17 persen atau 5,11 persen sepanjang semester satu pada 2023, lebih baik dibanding Vietnam, Amerika Serikat, dan Korea Selatan,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (9/2/2024).
Oleh karena itu untuk mengurangi beban pengeluaran, pemberdayaan sosial dan ekonomi dengan memberikan jaminan peningkatan pendapatan, serta memperluas akses pelayanan dasar.